Menu Atas

Tuesday, November 10, 2015

Terpaksa Melanggar Hukum Sejak Kecil

Judul diatas terpikir setelah gw diskusi singkat bersama bini waktu berangkat kerja, kami melihat beberapa anak-anak memanjat pagar sekolah untuk main sepakbola. Hari ini anak-anak sekolah memang sedang liburan panjang, dan pagar sekolah itupun telah tertutup dengan rapat. Jika dilihat dari satu sisi, mereka telah melanggar hukum karena telah masuk ke wilayah sekolah tanpa ijin. Dan bila ada kaca yang pecah terkena bola pun kemungkinan besar mereka akan kabur untuk menghindar dari tanggung jawab.
Tapi coba kita pikir kembali, kenapa anak-anak itu mengambil resiko sampai memanjat pagar sekolah hanya untuk bermain sepakbola? Fasilitas, ya fasilitas... pemerintah kurang/tidak menyediakan fasilitas untuk mereka yang tinggal dikampung. Jangan bicara taman kota, sudah jelas namanya taman kota maka lokasinya pasti berada di kota. Untuk kesana anak-anak itu memerlukan ongkos yang tidak sedikit buat mereka. Lapangan-lapangan umum yang dulu ada sekarang telah menjadi hunian. Sering gw lihat anak-anak main bulutangkis atau sepakbola dijalanan, dimana waktu mereka sedang asik bermain lalu ada orang/motor/mobil yang lewat dan mereka pun terpaksa berhenti bermain sebentar untuk membiarkan orang/motor/mobil itu lewat.
Gw ga tau apakah ada peraturan yang mewajibkan kelurahan atau kecamatan memiliki fasilitas bermain atau lapangan gratis untuk warganya, seenggaknya di setiap RW (Rukun Warga) harus tersedia lapangan bermain untuk anak-anak. Ada yang mikirin ga seh, kalo mereka main dijalan itu resikonya lebih gede. Bisa ketabrak mobil, ketabrak motor, ganggu orang lewat, dll.
Semoga dimasa depan anak-anak kita bisa bermain dengan resiko yang minim dan tidak “dipaksa melanggar hukum”.

-AR-

No comments:

Post a Comment