Jakarta
tambah terlihat tidak sedap dipandang mata menjelang pemilu 2009. Dua
bulan sebelum pemilu Jakarta semakin terlihat “kotor” dengan banyaknya
spanduk-spanduk atau baliho yang memuat foto-foto dari caleg DPRD, DPR
RI sampai Balon Presiden. Dari spanduk extra besar dan bagus sampai
spanduk-spanduk kecil yang sederhana mulai bertebaran disepanjang jalan
Jakarta. Kalau mau jujur banyak dari foto-foto itu (terutama Caleg DPRD
dan DPR RI) yang tidak familiar sebelumnya. Dari pose yang menampilkan
wajah cantik dan sedap dipandang mata, sampai spanduk yang menampilkan
wajah galak dan minim senyuman (ihh seram). Sebenarnya dari spanduk ini
saja bisa ketahuan kok partai mana yang punya banyak dana (hehehe piss
ah). Supaya lebih afdol spanduk-spanduk tersebut juga memuat banyak
slogan dan janji-janji apabila bla…bla…bla…yang menunjukan bahwa mereka
adalah orang-orang yang down to earth alias merakyat, sehingga nantinya
pasti akan menerapkan kebijakan pro rakyat. Padahal kenyataannya….who
knows???
Mengenai
caleg yang down to earth ini ada satu kejadian lucu ketika event
peresmian sejumlah proyek di Banda Aceh oleh JK baru-baru ini. Secara
tiba-tiba ada tamu tidak diundang yang bisa masuk tanpa membawa undangan
layak (protes juga nich ke satwapres, kalau ada apa-apa nanti kita lagi
yang dimarahin hehehe) dan secara ajaib tamu tersebut meminta tempat
duduk di tempat VVIP yang notabe tempat untuk JK beserta staf, para
menteri, gubernur dan petinggi kantor penyelengara acara. Ketika
ditanyakan ibu namanya siapa? dia lantas menjawab dengan semangat “Saya Caleg” hahaha rupanya ibu yang satu ini begitu terobsesi menjadi caleg sampai melupakan namanya sendiri.
Saat
dijelaskan bahwa tempat tersebut hanya untuk orang-orang tertentu ibu
yang satu ini dengan ngotot berkata saya caleg DPR RI dari Jakarta (So
What Gituuuu Lho…) dan bahwa dia diundang langsung oleh salah satu
anggota DPR RI (sebut saja Mr.A). Panitia pun menjelaskan kalau Mr. A
itu juga sebetulnya tamu undangan dari panitia penyelengara jadi mana
boleh tamu undangan mengundang orang lagi (hmm sepertinya perlu ada
pelajaran etika untuk orang-orang sok penting nich) dan seketika itu ibu
tersebut mengeluarkan handphonenya yang maha canggih dan
menghubungi si Mr. A dan setelah pembicaraan yang berkisar 1 menit, ibu
tersebut menutup telephonenya dan dengan bangga mengatakan kalau Mr.A
dalam perjalanan ketempat acara mendampingi JK, dan Ibu tersebut dengan
angkuh melenggang duduk ditempat VVIP yang akhirnya secara mutlak dia
mempermalukan dirinya sendiri dengan diusir oleh satwapres…huhahahahaha
Yups
itu mungkin hanya kejadian kecil mengenai salah satu orang dibalik
spanduk dan baliho yang kita lihat disepanjang jalan dijakarta
akhir-akhir ini. Belum tentu juga semua calon-calon tersebut memiliki
attitude seperti ibu ajaib yang saya temui di banda aceh. Tapi pantas
dipertanyakan kembali tujuan mereka mencalonkan diri itu sebenarnya
untuk rakyat atau hanya sekedar mengejar kekuasaan dan segala
fasilitasnya? Karena sepertinya rakyat Indonesia juga sudah mulai krisis
kepercayaan dengan para orang-orang yang tiba-tiba muncul dan
mencalonkan diri untuk mewakili suara rakyat. Jadi kembali pintar-pintar
kita memilih dan jangan terjebak dengan janji-janji dan
pemberian-pemberian sesaat. Karena masa depan Negara kita seharusnya
tidak bisa dibeli oleh uang ratusan ribu, sembako dan kaos gratis.hehehe
oya satu hal lagi, terlalu banyak calon malah bikin pusink dan
menghabiskan uang Negara saja, belum lagi membuat polusi mata…hehehe
piss ahh.
No comments:
Post a Comment